Latar Belakang: Pasien diabetes sering mengalami kesulitan dalam penyembuhan luka, termasuk di rongga mulut, di mana peningkatan jumlah bakteri dapat menyebabkan kelainan pada jaringan periodontal. Dalam menghadapi kondisi ini, selain obat medis, salah satu alternatif yang dapat mendukung fungsi neutrofil dan mempercepat proses penyembuhan adalah penggunaan bahan tradisional. Salah
satu bahan tradisional yang banyak diteliti yaitu daun mint. Daun mint (Mentha piperita L.) terbukti efektif melawan berbagai patogen bakteri, termasuk beberapa strain yang resistan terhadap antibiotik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek dari ekstrak daun mint terhadap jumlah sel neutrofil pada penyembuhan luka di gingiva tikus jantan galur Sprague Dawley diabetik. Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan rancangan penelitian post-test only control group design yang bersifat analitik. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode termasuk uji normalitas, uji homogenitas, dan analisis varian (One Way ANOVA) untuk data normal, uji Kruskal-Wallis untuk data tidak normal serta uji Mann Whitney pada 6 kelompok uji pada penelitian ini yaitu ekstrak daun mint dengan konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100% serta dua kelompok kontrol yaitu kontrol positif dan kontrol pembanding dengan povidone iodine 10%. Hasil: Penelitian menunjukan bahwa esktrak daun mint memiliki potensi yang signifikan dalam mempercepat proses penyembuhan luka melalui penurunan jumlah sel neutrofil, terutama pada konsentrasi tertinggi 100%. Hal ini menunjukkan bahwa fase inflamasi dapat diselesaikan lebih cepat, memungkinkan transisi yang lebih cepat ke fase proliferasi dan remodelasi jaringan. Kesimpulan: Ekstrak daun mint (Mentha piperita L.) memiliki potensi percepatan proses penyembuhan luka melalui penurunan jumlah sel neutrofil pada konsentrasi 100%.

Kata Kunci: Ekstrak daun mint, gingiva, neutrofil, penyembuhan luka