Latar Belakang: Hubungan dari rahang dengan kesesuaian lengkung gigi dapat memengaruhi estetika dan fungsional. Relasi skeletal merupakan hubungan dari maksila dan mandibula terhadap kranium yang dapat ditentukan menurut analisis Steiner dari nilai sudut ANB dengan dilakukannya tracing sefalometri. Kesesuaian lengkung gigi dapat diketahui menggunakan analisis Bolton dengan dilakukan pengukuran mesiodistal geligi pada model studi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara klasifikasi relasi skeletal dengan kesesuaian lengkung gigi menurut analisis Bolton. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 30 pasien di poli ortodonti Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Jenderal Achmad Yani yang memiliki model studi dan radiograf sefalometri, menggunakan teknik consecutive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil: Hasil penelitian mengenai perbandingan antara klasifikasi relasi skeletal dengan kesesuaian lengkung gigi menurut analisis Bolton pada pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Jenderal Achmad Yani menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan (p-value > 0,05) antara klasifikasi relasi skeletal dengan kesesuaian lengkung gigi, khususnya dalam analisis Bolton rasio anterior. Kesimpulan: Hasil penelitian mengenai perbandingan antara klasifikasi relasi skeletal dengan kesesuaian lengkung gigi menurut analisis Bolton rasio anterior pada pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Jenderal Achmad Yani menunjukkan bahwa tidak terdapat perbandingan signifikan. Faktor yang dapat memengaruhi yaitu ras, genetik, dan tumbuh kembang kraniofasial.

Kata Kunci: Analisis Bolton, maloklusi, kesesuaian lengkung gigi, relasi skeletal