Bakteri menumpuk dan tidak terkontrol penyebab utama masalah kesehatan gigi.
Menyikat gigi merupakan cara efektif dalam mengendalikan bakteri. Salah satu
jenis pasta gigi potensial sebagai antibakteri adalah pasta gigi madu rambutan.
Menyikat gigi dengan waktu yang sesuai, berdampak pada hasil signifikan dalam
mengurangi jumlah bakteri pada saliva. Penggunaan pasta gigi madu rambutan
berindikator warna diharapkan berfungsi sebagai petunjuk lama menyikat gigi dan
antibakteri. Penelitian bertujuan mengevaluasi pengaruh pasta gigi madu rambutan
berindikator warna terhadap lama menyikat gigi dan jumlah bakteri saliva.
Penelitian menggunakan metode Quasi Experimental design dengan rancangan
pre-test post-test kelompok kontrol. Tiga puluh responden terdiri dari menyikat gigi
menggunakan pasta gigi madu rambutan berindikator warna, pasta gigi madu
rambutan, pasta gigi berindikator warna, pasta gigi basis, dan akuades. Setiap
responden menyikat gigi menggunakan pasta gigi tersebut malam dan pagi. Saliva
responden sebelum dan setelah menyikat gigi dinilai jumlah bakterinya dengan
metode TPC (Total Plate Count) dan lama waktu menyikat gigi diukur dengan
stopwatch. Data dianalisis dengan Kruskall Wallis dan Mann Whitney. Hasil
penelitian menunjukkan perbedaan signifikan lama waktu menyikat gigi antara
kelompok pasta gigi berindikator warna dan pasta gigi madu rambutan berindikator
warna dengan kelompok lain (p=0,01, p < 0,05) dan terdapat pengaruh signifikan
pada jumlah bakteri saliva antara penggunaan pasta gigi madu rambutan
berindikator warna dengan p=0,000 (p≤0,05). Dapat disimpulkan bahwa pasta gigi
madu rambutan berindikator warna berpengaruh terhadap lama menyikat gigi dan
jumlah bakteri saliva. Hal ini menunjukkan potensi penggunaan pasta gigi madu
rambutan sebagai agen antibakteri dalam mengendalikan jumlah bakteri dalam
saliva.
Kata Kunci: bakteri saliva; indikator warna; madu rambutan; pasta gigi