Pergerakan gigi yang terjadi saat ada penerapan gaya mekanik dalam alat ortodonti dapat menimbulkan iritasi dan peradangan. Peradangan ini dapat berkontribusi pada peningkatan stres oksidatif di dalam rongga mulut. Terbentuknya stress oksidatif dapat berubah menjadi sebuah reaksi berantai yang dapat terus menerus berlanjut membentuk radikal bebas yang baru. Daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) memiliki kandungan antioksidan yang mampu memperlambat proses terjadinya radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun katuk sebagai antioksidan dalam menurunkan kadar malondialdehid (MDA) plasma darah. Metode penelitian adalah eksperimen laboratorik, menggunakan empat kelompok perlakuan yaitu plasma darah sebagai kontrol negatif, plasma yang dioksidasi dengan CuCl2 sebagai kontrol positif, plasma darah yang diberi CuCl2 ekstrak etanol daun katuk dan plasma yang diberikan CuCl2, dan vitamin C sebagai kontrol antioksidan. Kadar MDA diperiksa menggunakan metode thiobarbituric acid reactive substance (TBARs). Data dianalisis dengan Anova dan Tukey (p