Pendahuluan: Kegagalan perawatan saluran akar dapat disebabkan oleh bakteri Enterococcus faecalis dengan prevalensi sampai dengan 90%. E. faecalis sulit dieliminasi karena dapat membentuk biofilm untuk bertahan terhadap antibakteri. Indonesia memiliki berbagai macam tanaman herbal, salah satunya daun jeruk purut (Citrus hystrix DC). Ekstrak dari daun jeruk purut mengandung senyawa antibakteri minyak atsiri, fenolik, alkaloid, saponin, dan tanin. Bahan dan Metode: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektitivitas antibakteri ekstrak daun jeruk purut terhadap bakteri E. faecalis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan metode diffusion agar terhadap 4 kelompok percobaan yaitu ekstrak daun jeruk purut 4%, 8%, 16% sebagai kelompok perlakuan dan aquades sebagai kontrol. Masing-masing kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 6 kali pada media Muller Hinton Agar (MHA) yang diaplikasikan menggunakan paper disc, kemudian dihitung diameter zona hambatnya menggunakan jangka sorong. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian didapatkan ekstrak daun jeruk purut konsentrasi 4% memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 7,31 mm, konsentrasi 8% sebesar 8,59 mm, dan konsentrasi 16% sebesar 11,41 mm. Perbedaan diameter zona hambat ini diuji secara statistik melalui uji Anova satu jalur dan hasilnya signifikan berbeda (p=0,000). Simpulan: Ekstrak daun jeruk purut memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Enteroccus faecalis dan konsentrasi 16% merupakan konsentrasi optimal dibandingkan dengan konsentrasi 4% dan 8%.

KATA KUNCI: Antibakteri, perawatan saluran akar, jeruk purut